Pulihkan Ekonomi, BKPM Genjot Investasi di 4 Sektor Ini
Kepala Tubuh Pengaturan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, ada empat bidang investasi yang sedang di pacu pada periode kedaruratan kesehatan karena Covid-19. Karena, bidang itu memiliki nilai lebih yang diinginkan sanggup percepat proses perbaikan perekonomian nasional.
cara mengatasi kerugian bermain bola online
"Empat bidang yang memiliki mempunyai potensi memiliki nilai lebih besar, yaitu industri farmasi dan alat kesehatan, infrastruktur, pertambangan, dan energi," tutur Bahlil dalam seminar-online 2021: Investment with Integrity, Navigating The New Realities, Selasa (8/12/2020).
Bahlil mengutarakan, berkaitan penyeleksian industri farmasi dan alat kesehatan faksinya pengin mendesak keterikatan akan import bahan baku. Terutamanya import bahan baku obat yang sudah capai angka 90 %.
"Sebab datanya saat sebelum zaman wabah Covid-19, persentase import bahan baku obat capai 90 %. Ini jika ditambahkan Covid-19 pasti keinginan akan bertambah, kita gak tahu kembali bangsa kita ingin mau jadi apa di depan jika tidak selekasnya diusahakan," tuturnya.
Berkaitan infrastruktur, ini terkait dengan usaha pemerataan peletakan investasi di antara Jawa dan luar Jawa oleh pemerintahan Jokowi. Seperti yang sudah diterapkan lewat pembangunan infrastruktur secara masif di luar Jawa semenjak Jokowi memegang selaku presiden.
"Ini nampak jika realisasi sampai kuartal III 2020 mulai sama, di mana investasi di Jawa capai Rp305,7 triliun atau sama dengan 50,3 % sedang di luar Jawa capai Rp30,4 triliun atau 49,7 %. Jadi jaraknya gak sampai 1 %, hingga pembangunan infrastruktur lanjut di dorong untuk membuat lapangan pekerjaan di periode Covid-19," jelasnya.
Sesaat untuk pertambangan, faksinya mulai memusatkan untuk investasi yang menggerakkan nilai lebih. Misalkan di bidang batu bara mulai ke arah hilirisasi. "Hingga ini akan barusan tingkatkan nilai lebih," katanya.
Juga untuk energi, BKPM memiliki komitmen penuh untuk menggerakkan investasi di bidang energi terbarukan. Hingga investasi energi di Indonesia tidak cuman bawa imbas positif untuk ekonomi tetapi konservasi lingkungan untuk tingkatkan nilai lebih.
Loyalitas investasi dari investor asing lagi mengucur ke Indonesia bahkan juga semenjak saat sebelum wabah. Ditambah, semenjak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja ditetapkan, gagasan investasi di Indonesia makin ramai.
Pada November ini, misalkan, dua perusahaan asal Belanda merencanakan melakukan investasi di Indonesia. FrieslandCampina, perusahaan susu asal Belanda, akan melakukan investasi sebesar Rp4 triliun mulai 2021 sesaat produsen pipa global Wavin BV akan melakukan investasi sebesar USD 125 juta atau Rp1,7 triliun.
Gema gagasan investasi ke Indonesia sebenarnya banyak keras kedengar semenjak awalnya tahun ini. Uni Emirat Arab, misalkan, merencanakan mempersiapkan dana jumbo sebesar USD 22,8 miliar untuk melakukan investasi di Indonesia. Sesaat Amerika Serikat disebut akan menambahkan kucuran investasi ke Indonesia sampai miliaran dollar AS.
Tetapi, loyalitas investasi ini harus lagi dikawal supaya selekasnya teralisasi. Diperlukan sikap responsive dari pemerintahan untuk memberi respon loyalitas investasi yang tiba sampai pada akhirnya dapat terealisasi.
Deputi Pengaturan Sektor Makroekonomi dan Keuangan Kementerian Pengaturan Sektor Ekonomi, Iskandar Simorangkir menjelaskan, pemerintahan memiliki komitmen untuk meneruskan reformasi sistematis dalam periode panjang.
Menurut Iskandar, masalah yang ditemui investor sejauh ini diantaranya hal pemberian izin yang lama dan panjang, susahnya pembebasan tempat, tenaga kerja yang keproduktifannya rendah, dan rumitnya ketentuan tenaga kerja.
"Semuanya membuat mahalnya investasi di Indonesia yang tercermin dari ICOR yang sangat tinggi, yakni di 6,8. Tidak efektif sekali," ucapnya diambil Rabu (2/12/2020).
Oleh karenanya, lanjut Iskandar, pemerintahan sekarang ini repot siang malam mempersiapkan ketentuan eksekutor UU Cipta Kerja, bagus di dalam wujud Ketentuan Pemerintahan atau Ketentuan Presiden. Dengan demikian, investor, baik investor baru atau yang sudah memiliki komitmen dapat selekasnya mewujudkan investasi di Indonesia.
Saat itu, Kepala Tubuh Pengaturan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, faksinya lagi berusaha supaya loyalitas investasi bisa diwujudkan. Dalam empat tahun akhir, Indonesia mempunyai cadangan investasi yang mangkrak sebesar Rp708 triliun. Dari jumlah itu, Bahlil ngomong, BKPM sudah memberikan fasilitas investasi mangkrak sebesar Rp474,9 triliun.
"Telah kita tuntaskan 67 %, didalamnya terhitung investasi YTL Power Tanjung Jati, Hyundai dan PLTS Terapung di Sungai Cirata. Saya percaya Indonesia akan ke arah set baru, memenangi persaingan investasi dan terutamanya di Asia tenggara, dan global biasanya," keras Bahlil.
Dengan seluruh jurus yang dikerjakan pemerintahan dimulai dari UU Cipta Kerja sampai deregulasi birokrasi investasi, diinginkan bisa memuluskan jalan investasi masuk di dalam negeri.
Sekarang ini ada beberapa investor baik dari luar atau dalam negeri sedang menanti janji pemerintahan untuk dapat mewujudkan kucuran dananya.
Selain itu, Direktur Eksekutif Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menjelaskan, kecuali kecepatan dalam memberi respon, Dia menjelaskan stimulan tidak kalah penting untuk memuluskan jalan investasi masuk di Indonesia.
"Persaingan antar negara dalam merebutkan investasi semakin ketat. Bila ada negara memberi stimulan pajak semakin besar, lumrah bila investor cenderung pilih melakukan investasi di negara itu," tandas Tauhid.
Presiden Jokowi minta Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan jaga perkembangan investasi supaya tidak minus di atas 5 %. Ini untuk mengangkat perkembangan perekonomian Indonesia di kuartal III 2020.